Investasi emas memang populer sebagai instrumen yang dianggap aman dan tahan terhadap inflasi. Namun, di balik kelebihannya, ada sejumlah kekurangan utama yang perlu Anda waspadai agar investasi Anda tidak mengalami kerugian atau masalah di kemudian hari. Berikut adalah uraian lengkap mengenai kekurangan utama investasi emas berdasarkan berbagai sumber terpercaya.
1. Risiko Kehilangan Fisik
Salah satu risiko terbesar dalam investasi emas fisik, baik berupa perhiasan maupun emas batangan, adalah risiko kehilangan akibat pencurian atau perampokan. Emas yang disimpan di rumah atau dibawa dalam aktivitas sehari-hari sangat rentan menjadi sasaran kejahatan karena nilainya yang tinggi dan sifatnya yang mudah dikenali. Untuk mengurangi risiko ini, banyak investor memilih menyewa safe deposit box di bank, namun tentu ada biaya tambahan yang harus dikeluarkan untuk layanan tersebut.
2. Harga Emas yang Fluktuatif dan Tidak Stabil dalam Jangka Pendek

Meskipun emas dikenal sebagai aset yang cenderung naik nilainya dalam jangka panjang, harga emas bisa sangat fluktuatif dalam jangka pendek. Harga emas dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti nilai tukar mata uang, suku bunga, kondisi ekonomi global, dan permintaan pasar. Fluktuasi ini membuat prediksi keuntungan dalam waktu dekat menjadi sulit dan berisiko bagi investor yang mengincar keuntungan cepat.
3. Spread Harga yang Tinggi
Spread harga yaitu selisih dari antara harga beli dan juga harga jual emas anda. Pada emas fisik, spread ini bisa mencapai sekitar 10-11% per gram, yang berarti Anda harus menunggu kenaikan harga emas yang cukup signifikan agar investasi Anda mulai menghasilkan keuntungan. Spread yang tinggi ini menjadi penghambat bagi investor pemula atau yang ingin melakukan jual beli dalam waktu singkat karena dapat mengurangi potensi keuntungan.
4. Tidak Menghasilkan Pendapatan Pasif
Berbeda dengan instrumen dalam investasi lain seperti saham yang telah memberikan dividen atau juga properti yang dapat menghasilkan sewa, emas tidak dapat memberikan pendapatan yang pasif. Keuntungan hanya diperoleh dari kenaikan harga emas saat dijual kembali. Hal ini membuat emas kurang menarik bagi investor yang menginginkan arus kas rutin dari investasinya.
5. Dampak Kecil terhadap Ekonomi Riil
Investasi emas tidak berkontribusi dengan secara langsung terhadap dengan pertumbuhan ekonomi riil tersebut. Keuntungan yang diperoleh biasanya digunakan untuk konsumsi pribadi dan tidak secara langsung mendukung pengembangan bisnis atau produksi barang dan jasa. Berbeda dengan investasi saham atau properti yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui aktivitas perusahaan dan pembangunan fisik.
6. Risiko Produk Palsu dan Penipuan
Pasar emas juga rawan terhadap produk palsu, terutama bagi investor yang membeli emas dari sumber tidak resmi. Emas palsu atau emas dengan kadar kemurnian rendah dapat menyebabkan kerugian besar. Oleh karena itu, sangat penting membeli emas dari toko resmi dan terpercaya seperti Antam atau butik emas yang terdaftar di OJK.
7. Biaya Penyimpanan dan Keamanan
Menyimpan emas fisik memerlukan tempat yang aman dan terkadang biaya tambahan, seperti brankas di rumah atau safe deposit box di bank. Biaya ini bisa menjadi beban tambahan yang mengurangi total keuntungan investasi. Selain itu, risiko pencurian tetap ada jika penyimpanan tidak dilakukan dengan benar. Luck365
8. Harga Emas Melambat Saat Ekonomi Stabil
Ketika kondisi ekonomi global dan domestik stabil, harga emas cenderung melambat atau bahkan turun karena investor lebih memilih aset berisiko seperti saham yang menawarkan potensi keuntungan lebih tinggi. Hal ini dapat mengurangi potensi keuntungan dari investasi emas dalam periode tertentu. Kayasushica
Kesimpulan
Investasi emas memiliki beberapa kekurangan utama yang perlu Anda waspadai, yaitu risiko kehilangan fisik, fluktuasi harga jangka pendek, spread harga yang tinggi, tidak menghasilkan pendapatan pasif, dampak kecil terhadap ekonomi riil, risiko produk palsu, biaya penyimpanan, dan kecenderungan harga emas melambat saat ekonomi stabil. Memahami kekurangan ini penting agar Anda dapat mengelola risiko dengan baik dan menentukan strategi investasi yang sesuai dengan tujuan dan profil risiko Anda.